bagaimana harusnya aku berbuat?
melupakanmu dan mencari cinta yang baru
atau menunggumu kembali padaku?
ini terlalu sulit bagiku.
apakah pernah sesekali dirimu memandangku, memandang jauh kedalam mataku? kau akan melihat seribu bayangmu masih sangat jelas disana dengan ribuan memori yang tak pernah dapat ku lupakan, kenangan bersamamu HANYA BERSAMAMU tanpa ada satu orang pun yang mengganggu. pernah aku mencoba menghapus bayangmu, kau tahu? hatiku tak mau menuruti apa kata otakku dia membantah untuk melupakanmu yang terlanjur jauh terukir dalam hatiku dan begitu merasuk kedalam jiwaku.
kau pernah membuatku menjadi bagian dari hatimu dan hidupmu, bagian dari yang kau rindukan. bahkan kau pernah berjanji padaku hanya aku yang ada dihatimu tanpa menyisakan sedikit tempat untuk orang lain. aku bahagia amat sangat bahagia saat kau milikku dan ku milikmu. namun seketika kebahagian berubah menjadi kesedihan yang teramat mendalam saat kau memutuskan untuk pergi, pergi dan memilih dirinya.
sempat aku ingin membencimu tapi hatiku tak pernah bisa. sempat aku ingin melupakanmu tapi hatiku menolaknya, beribu kali pun kau menyakitiku bahkan membenciku tapi hatiku tetap bertahan menantimu dan menunggumu berharap suatu hari nanti kau akan kembali, kembali mengukir kenangan bersama hanya kita BERDUA tanpa ada satu pengganggu. entah sudah berapa banyak air mata yang keluar dari mataku karnamu.tapi kau tak kunjung datang menjemputku, membawa kembali hatiku yang hancur berserakan dan membuatnya utuh kembali.
kau terlanjur bersamanya, terlanjur mengukir kenangan bersamanya BUKAN DENGANKU. apa yang kurang dari ku? katakan! demimu aku relakan diriku terhina hanya DEMIMU. dia! apa dia bisa melakukan apa yang ku lakukan untukmu? merelakan harga diriku? bisa?! apa yang tak bisa ku lakukan untukmu dan dia bisa? apa?!
seharunya kau tau cintaku jauh lebih besar dari dia. seharusnya aku yang membuatmu tersenyum, seharusnya aku yang kau rindukan, seharusnya tanganku yang kau genggam dengan penuh kehangatan dan kasih sayang bukan tanggannya. seharusnya aku yang jadi bagian dari hatimu bukan dia. aku benci saat dia bersamamu, aku benci saat kau tersenyum untuknya, aku benci saat kau merindukannya, aku benci dia karna merebutmu dariku! bisa kau dengar jeritan hati ini? tentu saja tak penting bagimu kan? aku tahu itu.
by shinta :p