16 Januari 2012

hujan itu sementara


aku bukannya ingin menyerah hanya saja aku mengikhlaskan.
aku bukanya merelakan hanya saja ini keharusan.
aku bukannya tak perduli hanya saja aku lelah berpura-pura.
aku bukannya membenci aku hanya saja mencoba melupakan.

dan akhirnya langit kembali mendung. awalnya hanya gerimis dipelupuk mata namun lama kelamaan menjadi hujan, biasanya orang menyebutnya dengan -menangis-. saat hati benar benar terasa memikul beban yang sangat berat hingga menyesakkan hal yang dapat membuatnya terasa lega adalah -menangis-. air mata dapat diartikan sebuah ketulusan seseorang. air mata juga adalah satu satunya yang dapat mencermikan perasaan seseorang saat mulut tak mampu lagi berkata. menangis bukan berarti lemah tapi menangis menandakan dia masih mempunyai hati. sekuat kuatnya seseorang dia juga pernah menangis saat dirinya kehilangan seseorang yang berharga sama sepertiku.
kadang kala aku ingin bersikap egois, kadang kala aku ingin berpura pura tak peduli, kadang kala aku ingin mendapatkan sesuatu yang sangat aku inginkan tapi.. aku tak bisa. aku tak mampu. aku tak dapat berpura pura tak perduli pada sesuatu yang benar benar penting dalam hidupku dan aku tak bisa berpura pura untuk perduli pada seseorang yang memang tak aku cintai.
hal yang paling sulit dilakukan adalah menunggu, merelakan dan... melupakan. namun sayangnya semua itu adalah keharusan yang tak mungkin bisa dihindari. saat kau mencintai seseorang kau harus tahu cara untuk melupakannya agar kau tak pernah merasakan yang namanya sakit hati. namun jika semudah itu kau melupakan itu berarti kau belum merasakan yang namanya mencintai sepenuh hati.
mungkin saat ini hujan turun dan membuat cahaya bintang tak bersinar namun nanti akan ada waktunya pelangi muncul dengan warna yang indah karna hujan itu tak akan terjadi selamanya "hujan itu sementara" aku percaya itu :)

by shinta {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar