05 April 2014

bisikan hati

rintik-rintik hujan mulai menetes. semakin lama semakin deras. aku menengadahkan kepalaku menatap awan kelabu, merasakan tetesan hujan dan angin dingin menerpa kulit wajahku. tak ingin ku pejamkan mata, karna aku tahu air yg tergenang dimataku pasti akan ikut terjatuh.
aku memeluk diriku sendiri, sambil menahan sesak dan tangis tersembunyi. aku benar-benar bangga pada diriku sendiri yang sangat pintar berakting. aku bertepuk tangan untuk diriku yang sangat pandai berdusta.
aku sangat piawai melakoni peranku sebagai gadis kuat dan selalu baik-baik saja.
terkadang aku muak pada diriku sendiri, muak pada tawa yg ku tunjukan, muak pada dusta yg ku katakan. dan muak pada semua yg terjadi padaku.
aku tak pernah baik-baik saja. aku terluka. terluka oleh keegoisan diriku sendiri.
hidupku hanya penuh sandiwara dan kebohongan yg ku rangkai sendiri. aku bahkan tak pernah tau, mana diriku yg sebenarnya. mana tawa yg tulus dan mana tawa yg menyedihkan? aku takut, karna aku mulai merasa kebas.
aku pernah mengatakan bahwa aku tak pernah berharap pada suatu hal yg tak bisa ku gapai, tp nyatanya aku selalu berharap.
aku berdusta, entah untuk apa.
aku bahkan tak pernah tau siapa orang-orang yg benar-benar aku cinta. siapa orang-orang yg benar-benar aku rindukan dan siapa orang-orang yg benar-benar aku butuhkan.
aku tak pernah mengerti, bagaimana cara menggunakan hatiku lagi.

-snt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar