27 Oktober 2014

Bulan

kau takkan mencari gelap
bila telah kau temukan terang
kau kan bertumpu dalam siang
memuja matahari

bulan takkan terlihat dalam terang
terendam oleh sang raja
tersingkir oleh cahaya 
kau takkan ingin bulan jika ada sang matahari
yang memancar 

bulan akan tetap kalah oleh matahari
ia takkan memancar
dalam siang yang menghujam
dalam terang yang kau suka
ia hanya terlihat
dalam pekat yang kau lupa

-shinta-

cinta dalam diam

terdiam bagai patung
dalam keheningan senja yang menggantung
tak bergerak bagai terekat
memandang tak menyapa
hanya angin yang bersuara

tak terlihat bukan berarti tak ada
boleh jadi itu terselubung dalam kepekatan
yang menikam semakin dalam
bagai lumpur yang menenggelamkan

walau tersimpan rapat dalam kebisuan
tertutup oleh keheningan
tak teraba oleh rasa
namun cinta tetaplah cinta


-shinta-

22 Oktober 2014

Senja yang telah berlalu



Senja tengah menaungi langit, gelap pun menerobos cahaya perlahan. Bulan menggeser sang raja dari singgasananya. Namun kau masih tak berpindah tempat. Pandanganmu masih tak teralihkan. Kau berdiam menatap lampau dan menepis kini. aku pun terpaku dengan uluran tangan tak bersambut. menggenggam sepi yang teraih. bagaimana aku mengibaratkan? Tentang sakitnya cinta yang terabaikan. Tentang hancurnya hati yang teracuhkan.
Aku tak bisa menuliskan namaku dihatimu. Karna telah ada nama yang menempatinya dengan huruf tebal yang merentangku. Aku ingin menggenggammu, namun itu tak cukup kuat untuk menarikmu keluar. Kau terlalu terpaku pada senja yang telah berlalu dan terlalu takut pada gelap yang berkabut.
Tak ada celah untukku mendekat. Langkahku terlumpuhkan oleh kebisuanmu. Tak ada tempat untukku tinggal. Harapku terhempaskan oleh diam mu yang tak bertepi. Anganku terbang bersama kata cinta yang tertahan oleh air mata.
Aku ingin membawamu menjelejah gelap bersamaku. Dengan tangan yang saling menggenggam. Meninggalkan takutmu bersama angin yang berhembus. Melupakan senja yang telah berlalu dan menggantinya dengan titik-titik cahaya dalam gelap yang tak kau sadari. Yang begitu indah melebihi senjamu.




-shinta